Skip ke Konten

Prodi Manajemen Pendidikan Islam IAIN Parepare Kupas Disrupsi Kohesi Sosial dan Kearifan Lokal di Era Revolusi Industri 4.0

23 November 2023 oleh
Hafis

Prodi Manajemen Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare menyelenggarakan Kuliah Tamu Fakultas Tarbiyah Batch 3 dengan tema "Disrupsi Kohesi Sosial di Era Revolusi Industri 4.0: Review Sistem Manajemen Pendidikan Islam Berbasis Etnopedagogi", Selasa (23/11/2021). Acara yang berlangsung secara daring melalui Zoom Meeting ini menghadirkan dua narasumber terkemuka, yaitu Prof. Dr. Thobroni, M.Si. dari Universitas Muhammadiyah Malang dan Prof. Dr. Wasino, M.Hum. dari Universitas Negeri Semarang.

Dalam sambutannya, Ketua Prodi Manajemen Pendidikan Islam, Drs. Amiruddin Mustam, M.Pd., menekankan pentingnya kegiatan ini dalam memberikan pemahaman yang mendalam terkait tantangan dan peluang pendidikan Islam di era Revolusi Industri 4.0. "Kami berharap, melalui kuliah tamu ini, peserta dapat memahami peran strategis pendidikan Islam dalam menjawab tantangan global, termasuk ancaman terhadap kohesi sosial," ujarnya.

Prof. Dr. Thobroni, M.Si., dalam pemaparannya yang bertajuk "Rekonstruksi Lembaga Pendidikan Islam di Tengah Ancaman Kohesi Sosial di Era Revolusi Industri 4.0", menjelaskan bahwa lembaga pendidikan Islam harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi sekaligus mempertahankan nilai-nilai integritas sosial. "Revolusi Industri 4.0 tidak hanya membawa inovasi, tetapi juga tantangan besar yang dapat menggerus nilai-nilai kohesi sosial. Untuk itu, rekonstruksi sistem pendidikan Islam harus dilakukan dengan pendekatan holistik dan integratif," jelasnya.

Sementara itu, Prof. Dr. Wasino, M.Hum., membahas materi "Reafirmasi Kepemimpinan Pendidikan Islam Melalui Khazanah Kearifan Lokal". Ia menegaskan bahwa kepemimpinan pendidikan Islam dapat diperkuat dengan menggali dan mengadaptasi kearifan lokal yang relevan dengan konteks modern. "Kearifan lokal adalah sumber daya yang luar biasa untuk menciptakan pendidikan Islam yang tidak hanya relevan dengan era digital, tetapi juga tetap membumi dengan nilai-nilai tradisional," paparnya.

Kegiatan ini dipandu oleh moderator Abdul Halik., Dosen Manajemen Pendidikan Islam, dan diikuti oleh ratusan peserta yang terdiri dari mahasiswa, dosen, dan praktisi pendidikan. Peserta juga mendapatkan kesempatan untuk berdiskusi langsung dengan para narasumber terkait isu-isu strategis dalam pendidikan Islam.

Kuliah tamu ini diharapkan mampu menjadi inspirasi bagi peserta untuk terus menggali potensi dan inovasi dalam pendidikan Islam, sehingga mampu menghadapi tantangan era Revolusi Industri 4.0 dengan bijak dan berkelanjutan.

di dalam Berita MPI